Minggu, 18 September 2011

Miss ya this moment..

(diambil dari blog drink, eat and tell punya Annisa Irhamna dengan link http://annisairhamna.blogspot.com/2011/09/miss-ya-this-moment.html pada hari Minggu, 18 September 2011 pukul 22.07 WIB)

Walaupun OSMA 2011 udah lewat seminggu tapi kenangan itu akan selalu membekas dihati gue..


Pas dihari terakhir OSMA gue nangis kejer lho. Gak tau kenapa, gue bisa nangis begitu kejer. Sedih kali ya harus berpisah sama semuanya, sama panitia OSMA 2011 dan sama para menti gue yang baik-baik dan nurut sama gue. Kayaknya tuh OSMA kurang kalo cuma 4 hari dan gue ingin ngerasain OSMA lagi. Hahahahahaha :D

Sampai sekarang pun gue masih suka sama semua kegiatan OSMA yang bareng-bareng panitia ketawa, nyari air panas buat makan pop mie, bingung sama menti, kesel kalo ada menti yang susah banget dibilangin, sesi curhat-curhatan, dan masih banyak lagi semua moment yang gue rasa itu sangat berarti selama OSMA 4 hari ini. So, i'm gonna miss this moment and i love you OSMA 2011.

Go Green !! Kalau bukan kita, Siapa lagi ?

OSMA My Heart!!

(diambil dari blog Ratri's Pensieve http://ratrispensieve.blogspot.com/2011/09/osmyheaart.html hari Minggu, 18 Sept '11 pukul 19.08 ) 

Halo semuanya! Akhirnya ada lagi kesempatan buat mosting, karena aku kangeen sekaliiMySpace. 2 minggu nggak update buat penari keyboard macam gue kayaknya sesuatu banget, jari-jari udah gatel pengen ngetik mumpung inspirasi di kepala masih kuat nempel kayak lem fox :p.

Sejak 2 bulan kemaren, untuk pertama kalinya gue terlibat dalam sebuah kepanitiaan acara kampus, yang bertajuk OSMA (Orientasi Studi Mahasiswa Al Azhar). It's an honor karena pas gue masuk tahun lalu emang udah ada keinginan buat jadi salah satu jajaran panitianya, abis kayaknya seru banget, pikir gue saat itu. Begitu waktunya tiba, karena ini acara super penting seleksinya pun terbilang ketat, saudara-saudari. Yang daftar ratusan orang, yang diterima sekitar 90-an orang. Tapi nggak kayak panitia lainnya, gue termasuk salah satu yang masuk lewat 'jalan tikus' karena ditawarin langsung sama koordinator gue. Mau tau gue jadi apa?
  
Yeap. Dari namanya aja pasti tau dong kerjaan gue ngapain, intinya gue dan temen-temen sedivisi lainnya bertugas jadi saksi mata dari waktu pleno sampe acara kelar. Baik pas acara maupun behind the scene (naaah ini bagian favorit gue: candid moment!MySpace). Baik para panitia yang ternyata narsisnya tingkat dewa maupun para menti nggak sedikitpun luput dari lensa kamera, handycam dan digicam kami. Kalo salah satu dari tiga 'senjata pamungkas' itu raib atau lagi abis baterenya, alhasil para empunya langsung galau ga ada kerjaan walopun alatnya rata-rata pinjeman.


Oya, yang unik dari acara OSMA tahun ini  bisa dibilang banyak, yaitu:
1. Bertabur Bintang: Cuma di OSMA UAI tahun ini para artis papan atas ikutan jadi panitia. Nikita Willy, Jennifer Bachdim, Manohara, Carissa Puteri, Olla Ramlan sampe Syahrini pun cuma ada di sini. Mereka semua ada yang jadi mentor, satbinkam, acara, dan banyak lagi. Gak cuma itu, Kak Yasin, koordinator divisi logistik turut jadi idola kesayangan para panitia, dan tentunya Bang Ade "Emon" yang stardomnya melejit parah sejak drama musikal.
2. Ade Ondel-Ondelnye: Karena tema tahun ini "Go Green Jakarta', ondel-ondel jadi icon terkece selama OSMA tahun ini. Contoh paling nyata adalah hadirnya si Mimin dan Mumun yang senantiasa menyambut menti di panggung. (tapi kalo didalemnya diisi orang itu horor loh)
3. Bau Kawinan: Setiap kali masuk auditorium dimana kegiatan berlangsung selalu kecium bau daun pandan. Apakah ada hubungannya dengan kisah cinta terselubung antara panitia/menti?
4. Banyak "unofficial taglines": "Saakit myheaart", "Momen unyu ini dipersembahkan oleh.." "mi burung dara" adalah tiga dari banyak "unofficial taglines" yang tercipta tahun ini, dan masih kepake sampe sekarang. Tapi teteeup, "sakit myheart" jadi juaranya.
5. PanCi alias Panitia Cinta: Ulalaaa, teryata banyak lho panitia tahun ini yang jadi korban video, foto dan cengcengan dari jamannya rapat pleno sampe sekarang. Hasilnya gak sia-sia: ada yang jadian begitu OSMA kelar, dan sukses bikin geger seluruh jajaran panitia dan menti!
6. Girls Rules: Baru kali ini OSMA diketuai sama seorang perempuan, the one and only Kak Icha!

Selama 2-3 bulan terakhir gue dan para AbNon panitia berbagi suka-duka, keringat (not literally) dan air mata dan sejuta cerita demi suksesnya acara ini. Dari sebelum subuh sampe larut malem, kebersamaan makin pekat terasa macam masakan padang saking hebring dan seringnya ketemu. Makanya begitu acara kelar (terutama pas evaluasi terakhir) pada nangis kejer, termasuk gue :'3
Berikut ini video behind the scene-nya:


ini nih panitianya :D

One of the best experience in live, myheaart! MySpace

Regards, Ratri

Kamis, 15 September 2011

“Go Green‘’ Jakarta: Think Out of the Box

(Ini adalah karya tulis terbaik yang dipilih acak oleh Div. Acara OSMA 2011, yang ditulis oleh Rina Sabrina Mirza dari FISIP - Ilmu Hubungan Internasional, Kelompok Saccharum Officinarum di OSMA 2011. )
 


"There’s a well saying, “Do not take something for granted “. It might sound familiar to us and yes, it has a deep referring to our Jakarta."
Rina Sabrina Mirza
Bumi kita sudah tua, Jakarta kita kian renta.
Jakarta, sebuah kota dengan keberagaman budaya, etnis serta kaya akan cerita yang melekat dengan sejarah peradabannya. Namun, Jakarta juga terkenal sebagai kota penuh sesak dan berpolusi. Hal ini di kemukakan salah satu situs di dunia maya yang menyatakan bahwa Jakarta adalah kota dengan tingkat polusi tertinggi ketiga di dunia setelah Mexico dan Panama di dunia. Berdasarkan kajian akademis sebuah institusi pendidikan yang diunggah disitus tersebut, sepertinya menggambarkan kepada kita bahwa Jakarta sekarang bukanlah Jakarta asri nan nyaman versi tempo dulu yang orang tua kita rasakan.
            Semakin maju peradaban masyarakat Jakarta tidak lantas membuat kemajuan pola pikir sebagian besar masyarakat untuk membuat Jakarta lebih baik dari sebelumnya. Globalisasi yang sudah berjalan dalam 11 tahun ini pun tidak membuat masyarakat Jakarta sadar akan lingkungan sekitar yang harusnya juga ikut ter- upgrade. Masyarakat Jakarta telah tenggelam dalam kesibukan dan rutinitas masing-masing, sehingga pemandangan seperti traffic jam, sampah yang berserakan serta atmosphere udara yang tidak bersahabat lagi adalah hal biasa. Yeah, we all are used to it.
            Setiap hari, timbunan sampah akan semakin menggunung, kendaraan beroda empat maupun dua selalu bertambah dan dapat dipastikan Jakarta akan terus terhimpit hingga sepertinya untuk dapat bernafas lega di kota ini adalah mimpi yang tak akan pernah menjadi kenyataan. Pemberdayaan lingkungan adalah agenda terakhir pemerintah kota Jakarta. Hiruk pikuk kemewahan yang mereka rasakan adalah prioritas mereka sehingga jeritan masyarakat bawah yang tidak tahan dengan hawa limbah industry yang menyengat juga riskan untuk dapat didengar.
            Ketika kalangan atas terselubung dalam kemewahan serta kenyamanan yang mereka beli dari uang rakyat, maka sudah seharusnya kita sebagai generasi muda yang mengambil alih  peranan penting dalam melakukan perubahan signifikan bagi Jakarta. Di tangan kreatif kita, ide dan tindakan perubahan dapat didorongkan untuk menjangkau lebih banyak orang untuk peduli terhadap kelestarian alam di kota Jakarta ini. Perwujudan dari semua ide yang kita harapkan akan lebih efektif apabila dimulai dengan tindakan konkrit dari dalam diri sendiri. So instead of only thinking and talking about a massive change, we should do something practically to make it happen.
            Belajar untuk menjadi pribadi yang disiplin untuk menciptakan perubahan yang lebih baik untuk kota Jakarta kita adalah sebuah keharusan. Membiasakan diri untuk menjaga kebersihan, mengurangi pemakaian kendaraan pribadi dan mengganti dengan bersepeda mungkin bisa menjadi alternatif yang baik untuk memberi luang bagi kota ini. Melakukan penghematan energi dari penggunaan sistem pendingin dan pencahayaan  serta meminimalisir segala bentuk wasting juga dapat dimulai dari tempat tinggal pribadi sekaligus lingkungan terdekat. Meskipun masih ada stigma apatis dari pelaku perubahan diantara kita, namun seharusnya hal itu tidak menyurutkan usaha kita untuk mencapai target Jakarta yang lebih baik. Dan apabila semua aspek dapat diimplementasikan dengan rasa bertanggung jawab terhadap kota Jakarta kita ini, maka dapat dipastikan bahwa Jakarta kita akan kembali menjadi kota dambaan. Bahwa apa yang kita lakukan adalah sebuah investasi berharga. Investasi masa depan. Untuk anak cucu kita.
            Dedikasi ku bagi Jakarta.

Rabu, 24 Agustus 2011

Rabu, 03 Agustus 2011

Selamat datang di blog OSMA UAI 2011

Hei teman OSMA. Blog ini sengaja kami buat sebagai tempat yang nantinya kami para panitia akan mengumpulkan berbagai hasil karya dan hasil kegiatan dari para peserta OSMA UAI 2011. Dengan tema yang kami usung tahun ini yaitu GO GREEN JAKARTA, kami sebagai panitia sudah menyiapkan segala sesuatunya dimulai dari rundown, games, pembicara, peralatan, konsumsi, dll. Yang beda dari tahun ini adalah OSMA 2011 dilakukan pada saat tidak di bulan Ramadhan karena adanya pergesaran waktu. FYI saja teman, bahwa pada 4 tahun sebelumnya OSMA selalu dilakukan di bulan Ramadhan, tetapi hal tersebut tidak menyurutkan semangat perjuangan para menti (sebutan untuk para mahasiswa baru) untuk terus melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dibuat oleh panitia. Oleh karena itu, seharusnya OSMA tahun ini mesti kudu dan wajib lebih semangat dari OSMA-OSMA sebelumnya.

Salah satu persiapan yang telah kami para panitia buat yaitu tagline, tagline kita pada OSMA UAI 2011 ini yaitu "GO GREEN! Kalau bukan kita, siapa lagi?". Tagline ini merupakan sebuah interpretasi dari kekritisan kami dengan keadaan alam khususnya di Jakarta yang masih saja sering banjir, sampah-sampah yang tidak pada tempatnya, polusi kendaraan yang macet jika pagi dan sore hari dan cuaca yang mulai tidak menentu. Ini sudah tidak wajar sebenarnya bagi kota yang menjadi Ibukota sebuah negara berkembang. Dan apalagi saat ini para manusianya yang tinggal di kota Jakarta pun masih saja tidak peduli terhadap lingkungannya.

Hal tersebut juga tidak lepas dari peran mahasiswa seperti kalian yang hidup sangat berdekatan dengan berbagai elemen di masyarakat. Mahasiswa yang selalu dipandang sebagai agent of change atau agen perubahan ini pun masih saja melakukan hal-hal yang sama dengan layaknya para orang-orang tidak berpendidikan itu. Lalu apa yang membedakan kita dengan para orang tidak berpendidikan tersebut? Sederhana saja, salah satu yang dapat dilihat perbedaannya adalah sikap dan tindakan. Apapun sikap dan tindakan kita sebagai manusia yang telah dilabeli oleh sebuah kata "Mahasiswa" tersebut berarti mempunyai sikap dan tindakan yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungannya. Jadi, kalau bukan kita yang tidak berbuat dari sekarang, siapa lagi?? (Basyir)